TIPOLOGI MANUSIA


Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolong-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Secara garis besarnya pribadi manusia terdiri atas individualitas biologis dan individualitas psikologis bahwa setiap manusia memiliki dua aspek, yaitu aspek jasmaniah dan aspek rohaniah.
Secara umum manusia memiliki kesamaan dalam susunan jasmaninya, walaupun terdapat juga perbedaan individual, namun tidak merupakan masalah pokok. Sedangkan kepribadian atas dasar psikologia terasa lebih mencolok dalam tiga tingkat kehidupannya. Pertamapada tingkat vital terdapat kemampuan-kemampuan psikis yang langsung berhubungandengan penghayatan tubuh manusia, seperti perasaan haus, lapar, dan seks. Tingkat kedua adalah tingkat psikologis sosial merupakan kemampuan-kemampuan menangkap dan menghayati dalam bentuk yang konkret, seperti dorongan hidup berkelompok, dorongan berkuasa, dan dorongan mengabdi. Ketiga merupakan tingkat psiko-human yang didalamnya terdapat dorongan manusia yang universal pada system nilai dan nilai religius. 


Sifat-sifat totalitas manusia, baik yang bersamaan maupun yang berbeda merupakan suatu totalitas kepribadian. Kepribadian seseorang tersususun atas dasar vitalitas jasmani dan rohaninya, di samping ada Faktor temperamen, karakter, dan baker. Vitalitas jasmani seseorang tergantung pada konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh Faktor hereditas sehingga keadaannya dapat dikatakan tetap atau konstan dan merupakan daya hidup yang sifatnya jasmaniah. Sedangkan vitalitas psikis merupakan daya hidup psikis dan merupakan energi hidup yang belum terarah secara intens, sebagian tergantung pada alam lingkungan yang ikut membentuknya.

Tipologi manusia yang didasarkan pada kondisi tubuh manusia antara lain dikemukakan oleh Lavater dan Galenus. Johann Gasper Lavater (1741-1801). Seorang ahli berkebangsaan Jerman membedakan tipe manusia berdasarkan tubuh. Lavater mengatakan bahwa tubuh yang gemuk biasanya mempunyai tipe tenang dan sabar. Sedangkan mereka yang bertubuh kecil dan panjang mempunyai tipe yang lincah dan kurang sabar. Lebih jauh, ia juga mengemukakan tentang ilmu wajah (fisiongnomis). Dahi dan alis mata menurutnya dapat memberikan indikasi-indikasi tertentu mengenai inteligensi seseorang, sedangkan hidung dan pipi mencerminkan kehidupan moral dan emosional. Mulut dan dagu merefleksikan kehidupan yang masih animal dan mata mencerminkan segenap kehidupan psikisnya.
Seorang pemikir Yunani kuno dan murid Hypocrates (ahli kedokteran) yang bernama Claudius Galenus (129-200) mengadakan tipologi berdasarkan tempramen, yaitu atas dasar cairan-cairan yang terdapat dalam tubuh. Claudius menyebutjkan ada empat tipe manusia, yaitu sanguinikus, melankholikus, kholerikus, dan flegmatikus.
Berikut penjelasannya masing-masing.
  • Tipe Sanguinikus

Orang – orang yang bertipe sanguinikus merupakan orang-orang yang memiliki darah (sangai) yang banyak dalam tubuhnya. Perasaan dasar (stemming dasar) orang demikian adalah riang dan optimis. Hal-hal yang positif pada mereka antara lain adalah percaya kepada diri sendiri, tidak takut menghadapi masa depan, mudah menyesuaikan diri, gerak dan bicaranya banyak, dan mudah mengambil prakarsa. Sedangkan yang negative, antara lain sifatnya mendatar, perasaannya tidak stabil, kurang konsekuan, hidupnya kurang tertatur, dan reaksinya tidak dipikirkan dalam-dalam. Yang cocok sebagai partnernya adalah tipe flegmatis.
  • Tipe Melankholikus

Orang yang mempunyai tipe melankholikus memiliki banyak empedu hitam (melankhole) dalam tubuhnya. Perasaan dasarnya adalah sedih sehingga keadaanya kebalikan dari tipe sanguinikus. Segi negatifnya adalah mereka selalu ketakutan, perasaannya mudah tersentuh, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan sikapnya kurang bergairah. Segi positifnya adalah berhati-hati dalam tindakannya, konsekuen, mudah menepati janji, dan stabil jiwanya.
  • Tipe Kholerikus

Orang yang bertipe kholerikus, dalam tubuhnya banyak terdapat empedu kuning (kholert), dengan perasaan dasarnya selalu merasa kurang puas. Segi-segi negatifnya jauh lebih banyak daripada positifnya, antara lain selalu gelisah, lekas eksplosif, mudah emosional, dan menag terus atau menang sendiri, objektivitasnya kurang, kurang punya reserve atas perasaannya sendiri, kurang rasional, dan mudah tersinggung. Segi positifnya, perasaannya hebat dan kuat, kesukaran diatasi dengan energi yang berkelebihan dan banyak prakarsa dalam usahanya.
  • Tipe Flegmentasi

Orang-orang flegmatikus dalam tubuhnya terdapat banyak lender (flegma) dengan perasaan dasarnya tenang, netral, dan tidak ada warna perasaannya yang jelas. Segi positifnya, antara lain tidak banyak ketegangan perasaan, mudah merasa memiliki harapan-harapan yang hebat, tidak emosional, tidak mudah terharu, tidak mudah panik, bersikap tertib dan teratur, dan mudah mengampuni. Segi negatifnya, antara lain perasaannya tidak begitu kuat (peka), dingin hati, penyesuaian terhadap lingkungan selalu terlambat, peranannya reaktif atau pasif, menjemukan, dan bersikap agak koservatif.
Menurut saya tipe saya itu :
[Spoiler]Melankholikus[/Spoiler]
Anda termasuk tipe yang mana?

Comments

Popular Posts